Home » » Menegur Anak Buah yang Genit

Menegur Anak Buah yang Genit

Sebagai atasan, kita wajib memperlihatkan tingkah laku atau tindakan yang bisa dicontoh oleh anak buah kita. Kita juga harus bisa memberikan arahan yang baik bagi anak buah. Pemimpin haruslah bisa menegur anak buah ketika anak buah berbuat buruk di lingkungan kantor.



Banyak kasus anak buah yang bertingkah laku genit terhadap pegawai lainnya dan membuat situasi menjadi tidak terkendali. Bagaimana upaya yang harus anda lakukan sebagai pemimpin yang baik? Anda harus bisa menegur dan memperingatkan dengan cara yang baik.

Terkadang keputusan kita untuk menegur kesalahan anak buah sering membuat anak buah merasa tersinggung. Oleh karena itu, sebaiknya anda tahu bagaimana tips mudah untuk menegur anak buah yang genit terhadap anak buah lain:

  1. Anda sebaiknya mencari informasi yang akurat. Jangan sampai anda menegur dan menghukum anak buah yang tidak berbuat salah. Anda sebagai pemimpin juga harus mempunyai dasar yang jelas untuk menegur anak buah.
  2. Tidak menunda waktu untuk menegur anak buah anda. Ketika terjadi pelanggaran, sebaiknya anda langsung menegur agar anda mempunyai bukti. Hal ini akan membuat anak buah anda tidak bisa berkelit.
  3. Agar anak buah tidak merasa tersinggung, anda bisa menegur secara personal di ruangan. Hal ini sangat penting agar anak buah tidak merasa dipermalukan. Ini akan melindungi agar persoalan tidak semakin meluas.
  4. Harus mengesampingkan emosi. Kendalikan diri anda ketika menegur anak buah anda. Ketika anda emosi anda tidak bisa mengendalikan kata-kata anda. Oleh karena itu, sebaiknya anda tenang agar mendapatkan hasil yang baik.
  5. Anda juga harus mau mendengarkan pembelaan dari anak buah anda. Jika dirasa pembelaannya bukanlah alasan untuk melakukan pelanggaran tersebut maka anda tetap harus menganggap hal itu sebagai sebuah kesalahan dan selalu ada konsekuensi dari pelanggaran itu.
  6. Pastikan anda selalu fokus terhadap masalah yang sebenarnya. Bedakan masalah yang lainnya agar anda bisa menyelesaikan masalah satu per satu. Jangan mengungkit masalah yang lalu.
  7. Terakhir anda harus menanyakan komitmen perbaikan dan konsekuensi yang harus diterima apabila terjadi pelanggaran yang sama di masa yang akan datang. Dengan begitu, dia akan selalu melaksanakan apa yang telah dia tulis sendiri.

Posting Komentar